Spracht Blau Notes..Manuell Syntax ❤❤❤

Agama Terbaik (monolog kah ??)

Am I a Christian ???
Yes..I am..
Tidak ada yang perlu disembunyikan atau di samarkan.

Lalu apa agamaku yang terbaik ??
Hmm...rasanya aku belum cukup mabuk agama untuk berseloroh bahwa agamaku adalah top number one...hehehe..

Sungguh..di setiap pembahasan agama aku selalu mempunyai banyak perspektif.
Hanya saja yang penting diketahui, Tuhan itu satu dan kita manusia lah yang berbeda beda.
Perbedaan dalam spiritual pun sebetulnya kita manusia juga yang membuatnya.

Apa perbedaan itu indah ??
Lagi lagi banyak perspektif.
Lagi lagi jawabannya dari pertanyaan diatas adalah  relatif

Oke..kita mulai dari siapa yang terbaik...

Didalam ajaran yang aku kenal, tidak pernah diajarkan merendahkan siapapun.
Untuk itu, jikalau saja aku merasa agamaku yang terbaik, maka secara otomatis ada yang kurang baik.
Dengan munculnya yang kurang baik dari konsekwensi adanya yang terbaik, maka sebetulnya telah ada yang direndahkan, dan hal itu sebetulnya tidaklah boleh terjadi.
Untuk itu aku yakin tidak ada agama yang terbaik dan dibawah yang terbaik.

Lalu mengapa aku memilih jalan agama ini ?
Nah....agama bagiku bukanlah soal mana yang terbaik, melainkan soal mana yang aku yakini dan membawa rasa nyaman bagi diriku sendiri.
Disini bisa diartikan bahwa sebaik baiknya agama, tidaklah mungkin akan secara universal mampu menghadirkan kenyamanan bagi semua pihak, karena pada dasarnya kriteria kenyamanan  bagi tiap personal memang berbeda beda.
Agama hanyalah  "sarana menuju kebaikan". Kunci sejatinya tercapainya kebaikan tersebut sebetulnya ada pada diri masing masing.

Contoh sederhana,
Semisal kita hendak menuju suatu kota, perjalanan dapat dilakukan dengan Bus umum, Travel, Kereta api, atau mungkin Kendaraan pribadi.
Semua pilihan menjanjikan tujuan yang sama dengan kesan masing-masing yang berbeda dari tiap moda transportasi tersebut.
Bus umum dan travel menjanjikan kenyamanan tanpa kita perlu menyetir, namun kita tidak bebas untuk berhenti di tempat-tempat yang kita sukai.
Kendaraan pribadi menjanjikan kebebasan untuk berhenti dimana kita suka, namun konsekwensinya kita sendiri yang lelah karena kita sendiri yang mengemudi.
Kereta api menjanjikan kenyamanan dan kecepatan, namun biaya yang dikeluarkan akan cukup mahal.

Demikian hal nya dengan agama, menurutku tidak ada mana yang terbaik atau yang kurang baik.
Ini semua hanya masalah pilihan tentang mana yang menurut masing masing lebih nyaman.
Sebab semua kembali pada diri masing-masing untuk mencapai kebaikan tersebut.

Sekali saja kita merasa agama kita yang terbaik, maka kita telah memunculkan persepsi bahwa yang lain adalah kurang baik.
Jikalau demikian hal nya yang terjadi, sesungguhnya kita telah bersikap merendahkan yang mana saat itu juga sebetulnya kita telah gagal menjadi yang terbaik..

Jadi teringat pada kutipan kalimat ini..."Barang siapa direndahkan, dia akan ditinggikan dan barang siapa meninggikan dirinya, maka dia akan direndahkan."

Sesungguhnya Tuhan memandang setiap mahluknya adalah sama.
Sesungguhnya Tuhan adalah satu.
Sesungguhnya manusia lah yang begitu suka menciptakan perbedaan dalam keterbatasannya.
Sesungguhnya hanya perbuatan lah yang menjadi kadar nilai kita dihadapanNya.

Lalu apakah agama membawa kebaikan atau malah hal lain bagi eksistensi mahluk Tuhan di alam ini ?

Hmmh... begini...
Jikalau kita melakukan pencarian agama mana yang terbaik, maka yakinlah...kita telah memulai perpecahan diantara sesama mahlukNya.
Tetapi jikalau kita kedepankan saja dan jalankan ajaran kebaikan dari agama masing masing tanpa perlu memunculkan kalimat "yang terbaik", maka agama tersebut telah menjadi salah satu penjaga kedamaian dan kebaikan di muka bumi ini, dan kita adalah bagian dari kebaikan tersebut.

Dan saat semua mahluknya hidup damai penuh kebaikan, maka saat itu Tuhan menatap dunia beserta seisinya seraya tersenyum.
Sebaliknya saat para mahluknya saling mengklaim siapa yang terbaik, mungkin.....
Saat itu Tuhan sedang geleng - geleng kepala seraya berguman " mahluk-mahluk sotoy tak tau diri !!"

Hhhhh...begitulah mungkin...
Sebetulnya cukup luas penjelasan dari satu hal tentang agama terbaik ini.
Setidaknya itulah yang sempat hadir dalam benakku seiring dua batang dan secangkir yang menemaniku dini hari ini.

Selamat pagi...



Selasa, 13 November 2018  02.40